Senin, 11 Agustus 2025

gadis berjilbab


 
Di balik kain yang anggun terbentang,
Tersembunyi binar mata yang tenang.
Senyum manis laksana rembulan,
Menyirami hati yang kekeringan.
 
Jilbabmu bukan sekadar penutup kepala,
Namun mahkota yang memancarkan cahaya.
Simbol kesucian, kehormatan, dan harga diri,
Membuatmu semakin berseri-seri.
 
Langkahmu ringan, penuh percaya diri,
Menghadapi dunia dengan hati yang murni.
Tutur katamu lembut, penuh kasih sayang,
Menyejukkan jiwa yang sedang bimbang.
 
Pesona gadis berjilbab sungguh memikat,
Bukan hanya paras, namun juga akhlak.
Semoga dirimu selalu dalam lindungan-Nya,
Menjadi inspirasi bagi sesama.

Di balik gemulai kain yang menaungi,
Tersembunyi mutiara kalbu bersemi.
Netra teduh, pancarkan kedamaian,
Senyum merekah, laksana mentari pagi.
 
Jilbabmu bukan sekadar tirai dunia,
Namun kemilau mahkota bertahta mulia.
Lambang kesucian, terpatri di jiwa,
Memancarkan aura, memesona sukma.
 
Jejak langkahmu bagai titah sang waktu,
Menyusuri hari dengan anggun dan syahdu.
Untaian kata bagai kidung merdu,
Menyentuh relung, menenangkan kalbu.
 
Pesona dalam balutan kain surga,
Bukan sekadar rupa, namun budi pekerti utama.
Semoga naungan-Nya selalu menyertai,
Menjadi teladan, sepanjang hayat ini.

Di balik gemulai kain yang menaungi,
Tersembunyi telaga kalbu yang bening.
Netra teduh, pancarkan rembulan malam,
Senyum merekah, laksana fajar yang terbit perlahan.
 
Jilbabmu bukan sekadar pembatas dunia,
Namun perisai jiwa, dari panah nestapa.
Lambang kesucian, terukir dalam sukma,
Memancarkan pesona, seindah pelangi senja.
 
Jejak langkahmu bagai melodi kehidupan,
Menyusuri hari dengan keanggunan.
Untaian kata bagai embun pagi yang sejuk,
Menyirami hati, menghilangkan dahaga.
 
Pesona dalam balutan kain purnama,
Adalah cermin budi pekerti utama.
Kau adalah lentera, di tengah gulita,
Menuntun langkah, menuju ridha-Nya.