Pengembaraan hati kini menemui titik henti
Hati ini sudah ku gerakan Meyusuri belantara asamara
Alangkah indah setelah ku menemukan mu
Membuat terpesona setiap mata
Hadirmu asyik untuk diajak bercengkrama
Membuatku ingin berlama lama dengan mu
Rona-rona merah muda
Menyelimuti kuncup bunga
Sebuah kuncup yang kemudian mekar menjadi cinta
Keberadaaanmu ini masih sunyi
Meskipun sesak dengan macam isi
Jauh dari kata bising ocehan sahabat
Aku mengagumimu
Aku tidak butuh
suara riuh bersahutan di sekitar
Aku tidak butuh pengakuan
Aku nyaman dengan kehangatan
Hadirmu memecah kerasnya egoku
Hari ini...
Sepi dari kicauan burung
Melati tegak berdiri
Mawar indah dipandang
Pohon bambu tinggi Menjulang
Daun pisang melambai
Seolah menyapa
Hadirmu benar-benar menawan
Sehingga dibuat Hatiku bergetar
Ku bertanya pada kalbu?
Insan seindah ini, adakah yang sudah merayu?
Kemudian hatiku beranjak pulang,
Berencana datang satu pekan kedepan
Sambil kupersiapkan bekal mental
Ku Bertekad mendiami hati mu
Sambil menyirami mawar yang bertebar
Dan merawat rimbun pohon rindu meskipun baru ketemu
Yach... Meski ini cuma hayal semu
Apa salah nya ku mengharapkan mu
Ku juga ingin, mewarnai kisa ini
Supaya tak sunyi,
Bukan buaian kata manis yang Inginku bawa
sambil melepas ocehan hati, sebagai obat manakala murung.
Satu pekan telah kulewati
Bekal mengagumi kupenuhi
Tekat bulat untuk menemui
Baru sejengkal langkahkan kaki
Aku terperanjat
Siapa gerangan ????
Ohhh.......
Aku balik badan...
Ternyata hati mu sudah ada yang mewarnai
Lalu aku balik badan
Dan...
Lalu Aku pergi ....
Apakah aku Salah 'Mencoba' Mencintaimu?
Jika salah...
Kenapa harus bertemu saat ini
Biar....
Aku kan selalu menjaga jarak ini
Agar aku tetap bisa menikmati
Keindahan pesona ketika kita disini
Cukuplah mengagumi
Biarkan tetap indah seperti ini
Tidak perlu mencampuri
Yang indah biarlah terus indah..
Tanpa harus aku mengusiknya..
Aku yang salah...
Aku yang naif dengan perasan ini
Maaf...