Minggu, 15 Desember 2024

nn


Pengembaraan hati kini menemui titik henti
Hati ini sudah ku gerakan Meyusuri belantara asamara
Alangkah indah setelah ku menemukan mu
Membuat terpesona setiap mata

Hadirmu asyik untuk diajak bercengkrama
Membuatku ingin berlama lama dengan mu

Rona-rona merah muda
Menyelimuti kuncup bunga
Sebuah kuncup yang kemudian mekar menjadi cinta

Keberadaaanmu ini masih sunyi
Meskipun sesak dengan macam isi
Jauh dari kata bising ocehan sahabat

Aku mengagumimu
Aku tidak butuh
suara riuh bersahutan di sekitar
Aku tidak butuh pengakuan
Aku nyaman dengan kehangatan
Hadirmu memecah kerasnya egoku

Hari ini...
Sepi dari kicauan burung
Melati tegak berdiri
Mawar indah dipandang
Pohon bambu tinggi Menjulang
Daun pisang melambai
Seolah menyapa

Hadirmu benar-benar menawan
Sehingga dibuat Hatiku bergetar

Ku bertanya pada kalbu?
Insan seindah ini, adakah yang sudah merayu?

Kemudian hatiku beranjak pulang,
Berencana datang satu pekan kedepan
Sambil kupersiapkan bekal mental

Ku Bertekad mendiami hati mu
Sambil menyirami mawar yang bertebar
Dan merawat rimbun pohon rindu meskipun baru ketemu
Yach... Meski ini cuma hayal semu
Apa salah nya ku mengharapkan mu

Ku juga ingin, mewarnai kisa ini
Supaya tak sunyi,
 Bukan buaian kata manis yang Inginku bawa
sambil melepas  ocehan hati, sebagai obat manakala murung.

Satu pekan telah kulewati
Bekal mengagumi kupenuhi
Tekat bulat untuk menemui
Baru sejengkal langkahkan kaki
Aku terperanjat

Siapa gerangan ????
Ohhh.......
Aku balik badan...
Ternyata hati mu sudah ada yang mewarnai
Lalu aku balik badan
Dan...
Lalu Aku pergi ....

Apakah aku  Salah 'Mencoba' Mencintaimu?

Jika salah...
Kenapa harus bertemu saat ini

Biar....
Aku kan selalu menjaga jarak ini
Agar aku tetap bisa menikmati 
Keindahan pesona ketika kita disini

Cukuplah mengagumi
Biarkan tetap indah seperti ini
Tidak perlu mencampuri
Yang indah biarlah terus indah..
Tanpa harus aku mengusiknya..

Aku yang salah...
Aku yang naif dengan perasan ini
Maaf...