Minggu, 08 Desember 2024

cer_fit


Namaku joe. Hari ini hari yang kurang menggembirakan bagiku
Karena hari ini hari pertama harus berpakaian putih abu-abu season ke 2 alias masuk sekolah di kelas 2 . Hmm ... maksudnya masuk pertama di kelas 2.
Dengan langkah santai bak g punya dosa 😅 aku pergi ke sekolah, Tidak banyak alasan, datang aku ke sekolah dengan mode suka², pakaian dengan versi saya, tas pun tak bawa. Sejatinya  dengan sangat terpaksa aku harus masuk sekolah lagi

Tak lama, aku sudah sampai tepat depan gerbang sekolahku dan aku terlena saat seorang wanita dengan tampilan sedikit sederhana nawin memancarkan kharisma.. melewatiku. Tubuhku terpaku. Wajah dinginnya seolah menyihirku, aku mengerjap. “Dia masuk dalam pantauan itu! Dia bidadari yang aku harapkan untuk menata carut marut nya hidupku ini! 
Ya Allah, pertanda apa ini?”
Baru masuk udah d hajar perasaan kayak gini.. perasaan 1th berlalu hambar aja sekolah di sini: dalam gumam batinku.


Seperti biasa dan dengan sengaja seperti tahun yg lalu. Bedanya Aku telat. Bersama wanita itu. 
Sudah biasa sekolah tidak mentolerir sama sekali kepada siapapun yg melanggar tatatertib sekolah, walaupun cowok ataupun cewek sama aja sangsinya.

Waktu itu Kami di bariskan bersama berdiri di depan gerbang biru di sekolahan ku.

 Bolehkah aku bahagia jika dihukum bersama wanita ini? 
Oh tidak, aku tidak boleh sebodoh itu, aku harus tahu diri siapa aku.


"Kamu yang di ujung sana?!!! guru BP berteriak sambil menunjuk ku.
"Kenapa malah terlambat di hari pertama masuk? Mau jadi berandal semenjak masuk?” sahut salah satu guru yang lain

"Maaf pak, tadi saya agak kesiangan, tur jalan kaki, Sekali lagi saya nyuwun ngapunten. Hemmm ,” lirih joe.
"Hihi Mau mohon-mohon juga pak guru tidak akan maafin,” sahut lirih wanita tersebut.
Aku yang kesal hanya mendengus, “huzz! Jangan ikut campur.”
"Kalian berdua bisa diam tidak, saya pusing melihat kelakuan buruk semua siswa siswi di sini, perbuatan seperti kalian ini sudah mencoreng nama baik sekolah, saya selaku guru sekaligus guru bimbingan konseling akan memutuskan kalian untuk berdiri di sini sampai saya bilang selesai.” Perintah pak guru... tampak emosi melihat siswa-siswinya terlambat

Penak e kon pulang Sik terlambat,” ucap saya pelan

"Samping kamu tadi bilang apa wida'? Mau pulang?!!
"Kalau kamu pulang saya akan skors kamu,” ucap salah satu guru.

"Oalah... Wida' ta namanya." Dalam batinku

Akhirnya dengan sangat terpaksa, aku bersama bidadariku. Hmm ... maksudku wida' pindah ke halaman tempat upacara dan berdiri menghormati bendera. Matahari menyinari kami langsung. Rasanya tubuh aku semakin nggak kuat, karena kelamaan diam mulai ngantuk 🤣😂. Namun pertanyaan wida' membuat rasa ngantuk ku teralihkan.
"Kalau g kuat lapor sana, emang rumahmu mana kok terlambat” tanya wida.
"Halah Kono.. la nopo tik,” ucapku.
Aku berdiri tepat di bawah sinar matahari yang sangat terik, rasanya tubuhku lemas ngelak n ngantuk

"Buset ... Gari jawab we angel eram.” Ucap wida.

"La nopo tik, Ono Sik kliru ta?” tanyaku dengan sedikit senyum

"Terserah deh, yen rumongsomu selalu benar. Padahal gue cuma nanya,” ucap wida' dengan wajah yang datar.

"Heleh.. njih... Ngapunten Ndoro” ucap ku
"Lebih tepatnya lu itu kepo ta sama aku haha!” canda ku.

Wida menengok ke arah ku yang berada di sampingnya dengan segala kekesalan nya memandang tajam aku 

“kalau saja, aku tidak terlambat pasti aku tidak akan dihukum bersama kamu ini.”
"Aku cuma ingin tanya sebenarnya rumah kamu mana kok juga terlambat, emang ada masalah?!! Dengan pertanyaanku” ucap wida.

"Yo Masalah lah...  buat aku, hari ini gue harus merasakan keteduhan hati di bawah terik matahari bersamamu.. hhh ” ucap ketusku sambil tertawa ringan

"Dasar bocah gemblung.. ora nyambung! Gue lebih sial,” ucap wida timpal nya
" Bocah aneh!” lanjut wida'

pertemuan pertama yang menyenangkan adalah saat aku bertemu dengan sosok wida aneh ini...ke napa aneh karena 1tahun aku sekolah blm pernah melihatnya, Namun, keanehannya membuatku terpikat. Aku tidak ingat pasti, tapi yang aku tahu setelah hari itu kami semakin sering bertemu. 
Takdir Allah ternyata dia satu kls sama aku
Pertemuan yang mendekatkan kami. Hingga dalam satu hari aku menyatakan lewat selembar surat
Bahwa aku ingin bisa selalu d dekat nya
Dan begitu sebalik nya
Sebenarnya kita sama² nyaman dengan takdir ini.
Dan kita semakin dekat akrab dan saling mengisi dan menghiasi waktu demi waktu
Di sekolah itu

Dua tahun telah berlalu, waktu yang sangat lama. Tetapi bagi aku dua tahun itu merupakan waktu yang singkat. Benar-benar singkat. Semua kisah bahagia kami seolah tak mampu terekam pada waktu itu. Semua kenangan masih terekam jelas dibenakku, hingga saat ini.
Namun, memang benar jika cinta tak seindah yang aku kira. 
Semua kebahagiaan yang terekam seolah luntur karena perpisahan.
Waktu dan takdir memaksa kita untuk berpisah di momen lulusan sekolah.

Saat itu parasnya hilang dari pandang
detik itu juga aku kehilangan tujuan hidupku.
"Kenapa kau tidak bilang dari awal saja, daripada kau menghilang tanpa kabar seperti ini," ucapku dalam hati.
"Bahkan sampai detik ini aku masih menunggu kabarmu."
Aku tersenyum sambil memandang surat yang kau berikan saat itu, "tapi tidak apa-apa, bukahkah cinta tak harus memiliki. Tugasku saat ini hanya mendoakanmu dari sini untuk dirimu di sana."

Terima kasih sudah menerima kekurangan maupun kelebihan yang aku miliki saat ini.
Aku selalu berharap kamu baik-baik saja. Sejujurnya aku tidak ingin ada perpisahan ini, namun semua terjadi karena waktu. 
Pesan terakhir yg selalu terngiang
Aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkanmu sayang. Tetapi yakinlah kalau memang kita berjodoh kita akan di pertemukan kembali dan cinta kita akan di satukan kembali.

Dan seketika itu.. saya bangun dari tidur..

" Hah.... Jebul mur mimpi '' batunku