Namaku joe orang yang amburadul di seluruh kehidupannya..
Kisah bodoh ini terjadi pada diriku di kelas 2 SMA, pengagum rahasia
Aku adalah sang pengagum yang tak pernah dia ( sebut saja Wida) bahkan tak pernah dia harapkan
Aku terlalu rapi dalam menutup tirai perasaan ini, sebagai pengagum rahasia
Aku seringkali menempatkan diri di posisi yang sangat strategis bagaikan sang penembak jitu yang pandai berkamu flase dengan benda di sekitar
Begitupun diriku yang akan meneropong paras mu yang menawan, sopan, berwibawa dan ber karisma..
Yah....memandangimu dari tempat yang tak kau lihat dan tak pernah kau sadari.
Semoga kelak engkau tau dan percaya bahwa aku tak pernah lelah...diam-diam telah melangitkan namamu aku curhatkan pada sang pencipta Allah SWT dalam setiap doa doa malam ku.
Sampai detik ini pun Tak kan bisa berubah, selalu sama, berharap agar dirimu bahagia di manapun berada.
Tidak semua hal mesti disampaikan;
mencintaimu, misalnya. Jangan pernah tanya " kenapa", mungkin aku hanya belum siap menerima kenyataan penolakan darimu...
Karena dari sahabat kita, menasehatiku bahwa hatimu sudah ada yang menggenggan,
Karena aku belum siap untuk terluka. Waktu ini
Sebab terkadang, memendam perasaan ini terasa mendamaikan.
Aku hanya perlu menyapamu lewat bait bait rinduku...
Aku hanya perlu menyapamu lewat tarian penakut
Dan mengikat rasa ini didalam doa.
Dan lagi-lagi, aku hanya bisa mencurhatkan namamu yang ku haturkan pada sang pencipta.
Yah... Dengan cara gila ku ini maka aku tidak begitu perlu cemas
jika harus menjawab teka teki dari para sahabat.
aku lebih memilih bercengkrama dengan bait kata, dalam diam ini. Karena jujur saja, aku lebih suka membungkus sebuah hasrat, dalam ketulusan yang sejati.Aku, hanya ingin semuanya baik-baik saja, atau setidaknya untukku tampak baik-baik saja, meski mungkin nanti jalan cerita kita ternyata berbeda... Aku dengan tulus akan menerimanya.. tanpa kebencian di antara kita.. justru aku akan ikut menikmati Jika aku mendengar kau bahagia.
Tidak masuk akal memang....Jika dipikir-pikir bisa jadi aneh bahkan lucu,
Tapi itulah kenyataannya yang terjadi.
Meski keberadaanku bagaikan lilin ulang tahun bagimu.
Aku datang, kamu menutup mata.
Aku padam, kamu bahagia. Mirisnya, mereka bertepuk tangan seakan merayakan..( jika ada yang menyadarinya)
Dirimu akan terasa jauh meski jarak kita begitu dekat, karena aku telah mengubur rasa ini dalam diam yang teramat sangat.
Sendirian, lamat-lamat. Aku tahu. Aku menyadari semua itu. Namun diri ini tak bisa pergi, aku ingin menyudahi perasaan ini,.
Berkali kali aku mencoba, tetapi Langkah ini hanya menuntunku kembali ke awal lagi. Tragisnya, aku suka mengulanginya lagi dan lagi.
Maaf atas kelancanganku ini...