Rabu, 22 Januari 2020

ooooo

Hati kecil ini mulai resah
Otak ini hanya terbayang wajahmu
Kau seperti berputar dalam otakku
Kau selalu ada ditempat aku berpijak
Bayangan akan dirimu selalu mengikutiku

Jantungku berdetak kencang ketika kau lewat
Hati rancu saat pandangan kita bertemu
Apa yang terjadi dalam diriku
Sihir apa yang kau berikan padaku
Apa ini cinta atau hanya nafsu belaka

Bulan dan mentari saling mengejar
Hari demi hari kian berlalu
Namun bayanganmu tidak memeudar
Bahkan bayanganmu semakin bersinar di benakku
Sebenarnya hati ini ingin menemani harimu
Haruskah ku mengungkap perasaan ini
Namun apa engkau mau.

Ah.. terlalu tinggi hayal ku..
Jangankan memiliki mu
Menatap mu saja aku tak mampu
Terlalu sempurna dirimu..

Biarkan rasa ini mengakar...
meski tak muncul batang d permukaan..
karna aku tumbuh dari bibit yang buruk...
tak layak mendapatkan bunga yg sempurna..

i love u yg ku cinta...

ويدايانتي

------+----++++++;;;;-&&&-----

Hanya lewat catatan yang bisa ungkap
dibalik untaian rasa yang tak terungkap
Tak mungkin menyalahkan waktu
Tak mungkin menyalahkan keadaan

Mungkin ketika ini hadir
Sudah terbayang kan seperti ini…
Ulat telah menjadi kupu-kupu…

Kehadirannya…
Tak bisa kau hindari walaupun ingin…
Tak bisa kau pungkiri walaupun harus…
Tak bisa berbuat apa-apa ketika itu...
semakin kuat…
Seolah diri ingin berlari tapi kaki tak mau bergerak…
siapa aku... dalam benak ku

Bayangkan dan Rasakan
Apa yang termaksud dalam bait ini
Sulit memang jika terhalang persepsi diri
Sulit memang jika kita tidak peka

Pohon yang ingin berbuah
terhalang akar yang sudah lapuk
Bunga yang ingin mekar
tehalang daun yang terlalu rimbun

Gerakkan jiwamu dan buka mata hatimu
Perhatikan bagaimana mentari mencoba bersinar
Memancarkan untaian makna yang ingin dipahami
Menunjukkan rasa yang ingin diungkapkan

Ketika kayu bakar telah menjadi abu
Ketika Lilin telah meleleh
Tak mungkin lagi kembali ke titik awal
Mungkin kan lenyap ditelan waktu
itu sebenar ada dlm benakku
tapi aku tau...
siapa diri ini... beraninya menaruh hati pada sang bidadari


Lihat, Rasakan dan pahami
sebelum kau sesali wahai diri
sebelum kau baru ingat
sebelum kau baru sadar yang kau cinta lebih sempurna...

sedang diri ini hanya orang hina


Waktu tetap berjalan
dan kesempatan tak kan datang lagi
itu sudah pasti
Mungkin kan datang lagi tetapi pasti berbeda
dan aku harus bahagia kau bersama siapa..
yang sama" sempurna...


maafkan aku... 
aku mencintaimu
mecemburui mu
hanya dlm diam ku


“Semua tak seperti yang diharapkan. 
Cinta hanya ada dalam mimpi
Cinta hanya ada dalam hati, 
Cinta hanya terungkap dari tulisan ini.”

“Hari ini pagi menceritakan tentang dingin malam, tentang pena menari hingga begadang, dan doa-doa sisa air mata.”

“Ternyata aku masih terlalu mentah untuk mekar bersamamu
Aku masih terlalu kanak-kanak untuk mengiringi langkahmu. 
Untuk lembar-lembar berikutnya, tulislah kisah barumu.”

“Hari kemarin atau esok sama saja dengan hari ini. 
Duka dan suka menjadi seirama lagu, matahari di luar, matahari dalam hati menyatu dalam kepiluan sukmaku.”

"Ada yang meleleh di ujung kedua mataku, begitu goretan-goretan pena itu selesai kubaca. Ternyata bendungan d kelopak mataku... tidak terlalu kuat sehingga jebol juga meski baru sedikit.”