Kelas 2 baru... temen baru.. aku mengenal gadis yang selalu hadir dan menemani di setiap hari-hariku. Dia adalah wida, wanita yang ku kenal ketika duduk di bangku kelaas 2 SMA.
Perkenalan yang tak sengaja membuat kami menjadi sahabat hingga kini. Dan tak ku sangka pula aku jatuh hati ke dia. Sifatnya yang ramah, baik, dan dewasa dan sederhana yang membuat aku jatuh hati kepadanya. Tapi, aku tak pernah mengunggapkannya ke dia. Malu yang membuatku hingga sekarang tak pernah menggungkapkannya hingga sekarang. Dan itu pula aku tak pernah mengetahui apa dia punya rasa yang sama kepadaku
“wid” sapa sapaku sambil jalan
Dia terkejut, kemudian membalikkan badan.
“eh..jhon.., kamu ngagettin aja, kebiasaan dech bikin orang jantungan aja. Untung jantung aku gak copot, klo coppot kamu mw apa ngantiin” katanya bercanda
“Hehehe, sorry abisnya loe lucu kalo kaget, jadi gua kagetin dech” kata Jhon cengegesan, dan dia hanya bisa memanyunkan bibir.
“Ih, jelek tau kalo loe manyun kayak gitu. Mending loe senyum tambah cantik hehehe” kata ku
“Hahaha, kamu bisa aja JHON” kata WIDA sambil tertawa
Sesaat kami terdiam…
“Hm, jhon gua mw cerita ke loe” kata wida
tersenyum, kelihatannya dia senang banget
“Apa?” kataku sambil mendekat meski tak berani menatapnya
“Gua… gua jatuh cinta, gua jatuh cinta jhon” kata wida sambil tersenyum,
aku tersenyum bahagia,
“Apakah ini jawaban atas do’a ku slama ini” kataku dalam hati
“Apakah wida punya rasa yang sama ke aku” lanjutku dalam hati
“Loe taukan A*****, temen SMP gua yang pernah gua ceritain” tanya Wida,
dan aku hanya mengangguk angguk
“Gua suka ke dia, gua jatuh cinta ke A**** kata WIDA
Seketika hatiku tertancap beribu-ribu pedang, rasanya sakit banget ketika mengetahui WIDA menyukai teman SMP-nya yang sering dia cerita kepadaku.
Yang dia puja-puja slama ini. cowok terpopuler dan teman dekatnya WIDA waktu dia di SMP dulu.
Yang selalu membuatku menangis tiap malam ketika membayangkan apa yang selalu dia ceritakan tentang teman satu SMP-nya dulu. Tak terasa air mataku menetes.
“Loe gk apa-apakan JHON” tanya WIDA kebingungan, saat melihatku terdiam pucat
.
“Ehm.. ehm.. aku… ehm… aku gak popo koq WID” kataku sambil mengusap mukaku, aku gak mau WIDA tau kalo aku sedang terpukul perasaan ini...
“Beneran loe gpp?” tanya WIDA memastikan
“iya aku gpp koq WID, tenang aja. Ehm, bentar ya WID aku keluar dulu. Mau ke… ke Kantin dulu,
g sarapan mau. Bye WID” kataku langsung meninggalkan WIDA yang kebingunan melihat tingkah lakuku tadi.
Aku berjalan keluar.... dan kembali ke teras masjid sekolah menuju teman yang biasa sholat dhuha, tempat biasanya aku memandang wida pertama kali bertemu dan tempat dimana aku selalu menyendiri ketika aku merindu nya namun tak berani menatapnya
Aku menangis dalam batin disana. Mengeluarkan semua rasa sakit di hatiku.
“Wida, seandainya kamu tau aku sayang ke kamu, aku cinta ke kamu. Tapi kenapa kamu gak ngerasain itu, kenapa. Aku lebih baik dari dia, aku lebih tulus mencintai kamu, tapi kenapa kamu harus suka ma dia WIDA kenapa” kataku di sela-sela tangisku
“Aku sayang kamu WIDA, aku cinta kamu WIDA. WIDA AKU CINTA KAMU” teriakku Dalam sela istiqfarku...
“Aku sayang kamu WIDA, aku cinta kamu WIDA. WIDA AKU CINTA KAMU” teriakku Dalam sela istiqfarku...
( bersambung.. yen wes longgar sik gae kata kata hahahha)