Selamat pagi...
Kulalui jalan ini sepanjang hari,
Tak bosannya mata memandangi,
Akan keindahan alam di jalan ini.
Bunga-bunga bersemi indah,
Kala kaki melangkah ke sekolah,
Pagi yang tiba terasa semakin berkah,
Bagai diberi sejuta hadiah.
Kala kaki melangkah ke sekolah,
Pagi yang tiba terasa semakin berkah,
Bagai diberi sejuta hadiah.
Aku terpana, terlena,
Sambil selalu memanjatkan do’a,
Semoga tetaplah seperti ini jua,
Tanpa disentuh tangan-tangan pendusta.
Sambil selalu memanjatkan do’a,
Semoga tetaplah seperti ini jua,
Tanpa disentuh tangan-tangan pendusta.
Wahai sang bung.....
mekarlah bunga kuncupmu,
Beri aku sepenggal syahdu,
Keindahanmu sungguh tak terbendung,
Memupus hati yang tengah redung.
Beri aku sepenggal syahdu,
Keindahanmu sungguh tak terbendung,
Memupus hati yang tengah redung.
wahai sang bunga..
KeIndahan wujutmu memberi makna,
Akan hari yang penuh memori,
Lelah dan letih didepan mata,
Harum baumu tawarkan sirna.
Akan hari yang penuh memori,
Lelah dan letih didepan mata,
Harum baumu tawarkan sirna.
Warna dan warni permukaanmu,
Merah, kuning, putih dan biru,
Semua mekar di halaman rumahku,
Pelebur lelah penghilang haru.
Merah, kuning, putih dan biru,
Semua mekar di halaman rumahku,
Pelebur lelah penghilang haru.
Setiap pagi kusirami,
Penuh kasih sayang di hati,
Amat cantik ketika berseri,
Engkaulah bunga penyejuk hati.
Penuh kasih sayang di hati,
Amat cantik ketika berseri,
Engkaulah bunga penyejuk hati.
Hidup dalam satu pekarangan yang sama,
Kujaga dan kurawat sama rata,
Keindahanmu menawarkan sejuta asa,
Keharumanmu yang begitu menggoda.
Kujaga dan kurawat sama rata,
Keindahanmu menawarkan sejuta asa,
Keharumanmu yang begitu menggoda.
Kaulah Bunga Melati,
Lambang dari segala yang terpatri,
Kaulah bunga penyejuk pagi,
Penghangat kala malam hari.
Lambang dari segala yang terpatri,
Kaulah bunga penyejuk pagi,
Penghangat kala malam hari.
Darimu, semua orang dapat merasa,
Tentang apa yang disebut indah,
Darimu, orang-orang akan terpana,
Akan apa yang menerbitkan gairah.
Tentang apa yang disebut indah,
Darimu, orang-orang akan terpana,
Akan apa yang menerbitkan gairah.
Harummu, semerbak mewangi,
Menusuk menyentuh ke ulu hati,
Kusentuh lembut dengan jemari,
Kucium baumu melepas letih.
Menusuk menyentuh ke ulu hati,
Kusentuh lembut dengan jemari,
Kucium baumu melepas letih.
Begitulah bunga melati,
Tumbuh membesar di halaman rumah,
Kusiram dan kujaga sepenuh hati,
Agar kelak kau tetap ada,
Menemani hidupku hingga mati.
Tumbuh membesar di halaman rumah,
Kusiram dan kujaga sepenuh hati,
Agar kelak kau tetap ada,
Menemani hidupku hingga mati.
Tak restu hati ini,
Bilamana kau dipetik orang
Andai saja datanglah si tangan liar,
Tak rela dan tak sudi dalam jiwa.
Bilamana kau dipetik orang
Andai saja datanglah si tangan liar,
Tak rela dan tak sudi dalam jiwa.
Engkaulah bunga di taman hati,
Pemusnah lelah penghibur sepi,
Keindahanmu pancarkan motivasi,
Untuk jalani hidup sepanjang hari.
Pemusnah lelah penghibur sepi,
Keindahanmu pancarkan motivasi,
Untuk jalani hidup sepanjang hari.
Hari ini,
Kupanjatkan rasa syukur atas Nikmat Tuhan,
Pada segala yang ia berikan,
Tentang do’a yang terkabulkan.
Kupanjatkan rasa syukur atas Nikmat Tuhan,
Pada segala yang ia berikan,
Tentang do’a yang terkabulkan.
Ya, do’a dimana setiap sujud,
========================================================================================================================================================================================
Serpihan puing asa tiada memanggil,
Setetes harapanpun tak mencuil,
Akulah yang kecil mungil,
Berjalan pedih di atas kerikil.
Setetes harapanpun tak mencuil,
Akulah yang kecil mungil,
Berjalan pedih di atas kerikil.
Kini Bunga di tanganku kini,
Dulu ku jadikan simbol cinta terpatri,
Namun kini, berubah menjadi saksi,
Atas rasa sakit yang ter goresi.
Dulu ku jadikan simbol cinta terpatri,
Namun kini, berubah menjadi saksi,
Atas rasa sakit yang ter goresi.
Kubiarkan kau pergi jauh,
Heninglah bila datang teduh,
Biarkan aku tetap keruh,
Berselimut cinta yang kumuh.
Heninglah bila datang teduh,
Biarkan aku tetap keruh,
Berselimut cinta yang kumuh.
Bunga ini kan kusimpan,
Bukti aku masih sayang,
Semoga nanti terbitlah harapan,
Hingga kita kembali mengenang.
Bukti aku masih sayang,
Semoga nanti terbitlah harapan,
Hingga kita kembali mengenang.
Terima kasih,
Atas cinta yang tinggal serpih,
Semoga bahagia dengan yang baru,
Biarkan aku menelan pilu.
Atas cinta yang tinggal serpih,
Semoga bahagia dengan yang baru,
Biarkan aku menelan pilu.
Dengan warna indah yang kau punya
Kau seperti matahari ynag menyinari bumi ini
Sama seperti namamu WIDAYANTI
wanita yang ceria
wanita yang berilmu
wanita yang memberi kecerahan
Aroma mu sangatlah harum
Tidak salah bila orang-orang suka denganmu
Kau seperti matahari ynag menyinari bumi ini
Sama seperti namamu WIDAYANTI
wanita yang ceria
wanita yang berilmu
wanita yang memberi kecerahan
Aroma mu sangatlah harum
Tidak salah bila orang-orang suka denganmu
Kau sungguh indah untuk dipandang
Kau memberikan keindahan
Bagi yang melihatnya
Bunga kau sungguh ceria
Kau memberikan keindahan
Bagi yang melihatnya
Bunga kau sungguh ceria
Setiap hari kuselalu menyiramimu dengan doa
Agar kau bisa tumbuh dan menghiasi halaman hatiku
Takkan kubiarkan kau layu
Oh bunga ku………
Agar kau bisa tumbuh dan menghiasi halaman hatiku
Takkan kubiarkan kau layu
Oh bunga ku………
Wangi mu harum semerbak
Bagaikan parfum yang takkan hilang selamanya
Banyak orang yang suka dengan wangimu
Kau selalu ada dimana-mana
Bagaikan parfum yang takkan hilang selamanya
Banyak orang yang suka dengan wangimu
Kau selalu ada dimana-mana
Suasana dihalaman hatiku berbeda
Menjadi nyaman dan indah karena kehadiranmu
Saat pagi, ketika ku terbangun dari tidurku
Mataku langsung terang
melihat keindahan dan cerahnya warna kelopakmu
Menjadi nyaman dan indah karena kehadiranmu
Saat pagi, ketika ku terbangun dari tidurku
Mataku langsung terang
melihat keindahan dan cerahnya warna kelopakmu