salam sehat buat saudaraku semua
Alkisah dari sebuah persahabatan yang begitu akrab dan erat antara Joe dengan Widha, mereka selalu bersama-sama bila ada suatu masalah, mereka selalu bisa menghadapinya dan menyelesaikan nya...
Mereka terkenal di kalangan sekolah dengan keramahan mereka, kesopanan mereka, dan juga kekompakan mereka.
Pada suatu hari ada seorang murid baru di kelas mereka, seorang cowok yang keren dan juga gagah...
Bernama Agust
Dan dia memilih bangku yang berada di dekat Widha karena memang hanya itu satu-satunya bangku yang kosong. Widha yang awalnya cuek dengan semua cowok kecuali dengan joe..
kini whida terlihat ramah dan begitu sangat akrab dengannya.
Melihat hal itu joe menjadi gelisah, dia merasa takut bila Widha.. akan menjauhinya dan meninggalkannya.
“Hai Agus… aku joe sahabatnya Whida” sapa joe dengan senyumannya.
“Halo joe salam kenal, untuk tahun ajaran ini mohon bantuanya ya,.” balas Agust dengan senyuman pula. “Melihat betapa cakepnya dia saat tersenyum mungkin diriku terlalu berfikir yang tidak-tidak” kata Joe di dalam hatinya.
Hari terus berlalu perasaan joe semakin tidak karuan, joe merasa tidak senang bila widha selalu bersama Agust.
joe pun menyadari persaannya bahwa dia sangat menyukai widha
joe berharap widha berada selalu disisinya.
Setelah pulang sekolah, joe selalu duduk ditaman. Di taman ini lah joe dan widha selalu bercerita, dan selalu memandangi matahari yang mulai tenggelam.
joe yang sedang duduk di bangku taman dan matanya yang sendu menatap lurus melihat tenggelamnya matahari, dan datanglah orang yang tinggi, cantik dan kharismatik menyapa dengan lembut joe.
“Kau disini?!” kata cewek itu sambil duduk di sebelah joe.
joe hanya menundukkan kepalanya dengan perlahan.
“Sedang apa kamu disini?” tanya widha
“Hanya ingin istirahat sebentar.” jawab joe
“Benarkah…?
biasanya kalau kamu datang kesini, kamu pasti memiliki suatu masalah, apa masalahmu joeb.? ceritakanlah semua kepadaku, akukan sudah menjadi sahabatmu sangat lama.”
“Tidak… aku sama sekali tidak memiliki masalah apapun Widh.”
“Bohong, untuk orang lain mungkin bisa kamu bohongi tapi tidak untuk diriku.”
“Apa pun masalah ku itu bukan urusanmu…?!”
“Tentu saja menjadi urusanku, karna kamu……”
“Karna aku tidak lebih dari seorang sahabat bagimu…kan !!?” sergap joe sambil bergegas meninggalkan widha.
“Apa maksudmu joe...?!!” sahut widha
Dan sejak hari itu hubungan widha dan joe menjadi semakin renggang, semua teman-teman di sekolah dibuat bingung oleh tingkah laku mereka, setiap ditanya tentang hubungan mereka….? mereka hanya terdiam dan pergi.
Setiap joe dan widha berpapasan, mereka juga tidak saling menyapa.
Saat joe ingin duduk di bangkunya ia menemukan sepucuk surat di atas mejanya, joe melihat sekelilingnya namun tidak ada seorang pun, lalu joe segera membuka surat itu dan langsung membacanya.
“Joe, akan ku tunggu kamu di taman yang biasa kita datangi sepulang sekolah, aku akan menunggumu sampai kamu datang menemuiku. Widha”
Setelah membaca surat itu hati joe menjadi berdebar-debar, joe ingin segera bertemu wodha ditaman.
kriiiiiiiiiiiing........
Bel pulang sekolah telah berbunyi joe bergegas untuk pergi menemui widha di taman, namun setelah sampai di taman widha blum juga datang.
Sedangkan di sisi lain saat widha ingin menemui joe
dia melihat Agust berdiri di depan gerbang sekolah.
“Agust..? mengapa kamu masih berada di sini..?”
“Aku menunggu kamu pulang widh”
“hem..!? Menungguku pulang?”
“Iya aku mau mengajakmu ke sesuatu tempat.”
“Kesesuatu tempat..?
Di mana…?”
“Ya rahasialah ayo…”
Mereka berjalan menuju ke sebuah kedai , yang tidak jauh dari taman bermain. Awan mendung mulai bergerak menyelimuti wilayah itu.
“Sepertinya mau hujan nih,” kata Agust
“Yah kamu benar kita harus bergegas.., ayo”..
“Ya.”jawab agus
dengan sangat senang. Begitu senangnya widha saat berbicara dengan agust sehingga widha melupakan janjinya terhadap joe
Sementara itu joe yang menunggu widha di taman, terlihat kecewa dan sedih namun joe tetap sabar dan tak menyerah untuk menunggu widha di taman itu dan berharap bahwa widha akan datang menemuinya.
Hujan mulai turun dengan lebat dan mengguyur seluruh tubuh Joe... Namun joe tetap bertahan.
Sudah 3 jam joe menunggu kedatangannya hingga hujan reda pun widha juga belum datang, dengan perasaan yang sedih dan kecewa joe pun pulang kerumah dengan keadaan baju yang basah kuyup dan tubuh yang lemas kerena kecewa.
Sedangkan di sisi lain widha dan juga Agust bercerita dengan sangat asyik. “widh bagaimana menurutmu tentang kedai ini..?”
“Bagus, suasananya begitu menarik.”
“Benarkah..?
dan lagi wid aku mengajakmu kesini… aku ingin berbicara sesuatu kepadamu..”
“Mau bicara apa?” tanya widha dengan wajahnya yang penasaran.
“em… begini widh… aku ingin kamu….”
“Kamu ingin aku apa…?”
“Aku ingin kamu menjadi kekasihku.” kata Agus dengan rasa cemas
Mendengar itu widha menjadi sangat terkejut sekaligus senang. “Uhuk….uhuk….apa tadi kamu bilang apa?”
“Aku bilang kamu mau tidak menjadi kekasihku…?”
“Kalau masalah itu sih….?” widha yang sangat bahagia mendengarnya.
mencoba menjahili Agust yang wajahnya merah karena malu.
“Ayo lah widh.... jangan buat aku lebih malu dan grogi kayak ini....”
“Hihi….iya-iya aku mau jadi kekasihmu”
“Benarkah?”
“Iya”
“kalau begitu untuk merayakan hari ini bagai mana kalau kita besok lusa kita mengajak joe jalan-jalan?”
“Joe…?”
“iya Joe ?”
“ya ampun joe.....”
“ada apa widh?”
“Agust aku pergi dulu.?”
“Kamu mau pergi kemana?”
" Besok akan aku ceritakan, pas kita ketemu.”
widha berlari menuju taman, namun setelah sampai di sana widha tidak melihat joe
widha mencoba mencari cari joe di sekitar situ
namun tidak ada. Satu jam widha menunggu, saat widha berbalik arah untuk pulang dia bertemu tari teman wanita yang sekelas dengan mereka, tari seorang wanita yang cantik agak pendeknamun dan memiliki ekspresi yang begitu datar.
“Widh….? apa yang kamu lakukan disini?”
dia bertanya dengan wajahnya yang datar.
“Aku sedang menunggu joe”
“joe...?”
“iya joe, aku sudah menunggu joe selama satu jam namun dia tidak kelihatan.”
“Kamu yang menunggu satu jam sudah menyerah, kamu tidak berfikir bagaimana perasaan joe saat menunggumu, apakah kamu tidak berfikir tentang semua itu..?”
“Apa maksudmu..?”
“Tidak kusangka orang pintar dan ramah sepertimu bisa menjadi bodoh juga.
joe menunggumu begitu lama sudah hampir 3 jam dia menunggumu, dari hujan yang lebat tadi hingga mereda, dia selalu menunggu kedatanganmu.” kata tari
sambil melihat jam tangannya untuk sesaat.
“Kenapa kamu bisa tau?”
“Aku tadi melihat joe sedang berdiri disini seperti menunggu seseorang dengan wajah yang bahagia berharap orang yang dia tunggu datang, namun tidak kusangka kesetiaan itu bisa berubah menjadi kekecewaan yang sangat mendalam.”
Mendengar kata-kata tari,
widha hanya terdiam, sejenak suasana di antara mereka menjadi begitu hening.
“Lalu kamu dari mana saja..?” tanya tari
memecah keheningan diantara mereka.
“Aku pergi bersama Agust”
“Agusy? si anak baru itu?”
Widha hanya menganggukkan kepala.
“kalian pacaran..?”
“Ya, kami baru saja jadian.”
“Jadi hubunganmu antara joe merenggang hanya karna Agust?”
“Bukan, kalau masalah itu… itu karena koe tidak cerita tentang masalahnya, padahal dia selalu terbuka kepadaku, setiap ada masalah apapun dia selalu menceritakannya kepadaku, tapi sekarang,? dia menyembunyikannya dariku semuanya tentang masalahnya.”
“Bagaimana joe bisa bicara sama kamu kalau kamu sendiri tidak peka terhadap perasaannya joe.”
“Maksud kamu apa tari?!”
“Tak kusangka kamu benar-benar bodoh atau egois...bkalau soal perasaan.”
“Aku memang bodoh atau egois soal perasaan, aku memang tidak peka terhadap perasaan joe. tapi memangnya joe menyembunyikan perasaan apa?”
“Dia menyembunyikan perasaannya terhadapmu.”
“Terhadapku? memang perasaan apa?”
“Perasaan yang selalu menyiksanya, bahwa dia suka sama kamu, dia sayang dan cinta sama kamu. Tapi tak kusangka kau menghancurkannya dengan sekali hembusan, dan tak kusangka tembok persahabatan yang begitu kokoh yang telah di bangun oleh kalian dengan sekuat tenaga yang membuat orang iri pada kalian bisa hancur hanya karna ada pendatang baru di antara kalian dan perasaan yang tak bisa tersampaikan menambahkan kehancuran tembok itu.”
widha terdiam sejenak merenungkan ucapan tari yang tiba-tiba itu.
“Kenapa kamu bisa tau kalau joe suka sama aku?” kata widha.
“Tatapan joe di saat dia melihatmu bersama Agus, di dalam mata itu dia seakan berkata, aku suka dia, aku menyukainya, namun kenapa dia hanya melihat Agust, dia tersenyum terhadap Agust, bahkan senyuman yang belum pernah aku lihat, dia perlihatkan kepada Agust.”
Setelah mengatakan itu tari bergegas pergi meninggalkan widha sendirian.
widha terlihat sedih, tubuhnya menjadi lemas setelah mendengar perkataan Tari
Keesokan harinya widha mencoba mencari joe di rumahnya, namun rumahnya sepi seakan tidak ada orang, dia mencoba mencari joe di setiap sudut sekolah, tiap kelas, tiap tempat yang sering dia datangi namun hasilnya nihil.
Saat bel masuk sekolah berbunyi dan widha bergegas masuk ke kelas berharap dapat bertemu dengan joe namun joe tidak ada, dan dia mendapat sepucuk surat dari joe yang di titipkan kepada Tari.
“Ini kamu mendapat surat dari joe”
“Kapan dia memberikan surat ini kepadamu?”
“Tadi saat aku mau berangkat ke sekolah aku bertemu dengan joe dia menitipkan surat ini untukmu.”
widha langsung membuka surat itu tanpa berfikir panjang.
“ WIDH ... terimakasih kamu telah membimbingku hingga aku menjadi sekarang ini, maaf kemarin aku tak bisa menunggumu lama-lama karna aku harus segera pulang. Dan saat aku pulang aku mendengar bahwa aku dan keluargaku akan pindah keluar daerah... aku tidak akan melupakan saat kita bersama selama ini dan aku dengar kamu sudah berpacaran sama Agust selamat ya widh....aku turut berbahagia, aku berharap kamu bisa bahagia bersama Agust.. Aku juga titip salam ya buat teman-teman yang ada di sekolah dan juga Agust ya, doa kan aku supaya aku bisa selamat di perjalanan, dan suatu saat bisa melihat kalian lagi, terutama kamu dan Agust
Slamat tinggal widh.. aku berharap kamu selalu sehat saat aku pergi jauh darimu.
😠Setelah membaca surat itu tiba-tiba air mata widha langsung tumpah, widha larut dalam isak tangisnya, penyesalan yang dia rasakan karena harus kehilangan seorang sahabat dan juga seseorang yang dia cintai, yang bisa menerima dia apa adanya, seseorang yang selalu berada di sisinya dalam suka dan duka, seseorang yang dengan senang hati mendengar semua keluh kesahnya.
Teman-teman sekelasnya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi sehingga membuat Widha menangis, bahkan kekasihnya Agust dibuatnya bingung, Agust mencoba menenangkannya dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya namun tidak ada jawaban sama sekali, namun widha mengatakan sesuatu yang membuat semua kaget.
“joe….”
“widh ada apa?” tanya Agust panik
“Kamu kenapa widh?.. Kenapa kamu menangis?”
“Joe…..”
“apa yang terjadi dengan Joe... widh.?”
“Kumohon jangan pergi joe... jangan tinggalkan aku, aku mohon kembalilah, aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi, tak akan mengecewakan kamu lagi joe... kumohon kembalilah…”pinta widha dengan isaknya yang semakin menjadi-jadi.
Namun semua telah percuma, nasi telah menjadi bubur ayam 😆😂😂😂😂. Joe telah pergi jauh dan entah kapan dia akan kembali lagi.
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
cerpen hayalan bocah gemblung
kalo ada nama atau karakter dlm tulisan ini saya mohon maaf... njih...
cerita cuma imajinasi doang
hhhhhh