Gadis di Taman Sekolah
Di bangku taman, teduh oleh rimbun bambu,
seorang gadis duduk tenang,
membawa buku—seakan membawa dunia,
di matanya tersimpan cahaya muda.
Kain putih yang membalut kepalanya,
sejernih pagi yang baru lahir,
angin berbisik lembut di antara dedaunan,
menyapa wajahnya yang teduh penuh harap.
Ia bukan hanya membaca huruf di halaman,
tapi menulis mimpi di lembar kehidupan,
setiap kata menjadi langkah,
setiap harapan jadi sayap.
Gadis itu,
seperti embun yang jatuh di ujung daun,
sederhana, bening,
namun mampu memantulkan cahaya matahari.
=========
Senyum di Antara Bambu
Di taman sekolah, saat sore merayap,
kulihat engkau duduk berbalut cahaya,
kerudung putihmu seperti bulan muda,
menenangkan hati yang diam-diam resah.
Buku di tanganmu hanyalah alasan,
sebab pandanganku tak henti jatuh padamu,
seperti daun gugur mencari tanah,
seperti rindu mencari tempat pulang.
Tatapanmu menoleh sebentar,
cukup untuk membuat waktu berhenti,
angin pun iri pada senyummu,
yang lebih lembut dari segala bisikan.
Andai aku bisa menjadi satu huruf
dari halaman yang kau baca,
akan kutunggu selamanya
hingga jemarimu m
enyentuhku perlahan.