Ya, aku dia adalah anak kelas 2, barusaja pembagian kelas selepas upacara. Saat pertama mengenalnya Ya saat pembagian kelas itu. Aku memberanikan diri untuk. Sok akrab dengan nya. Dia sempat menertawakanku saat aku lontarkan candaan.. karena aku orangnya suka bercanda.
1 bulan sudah kami kenal, walau tanpa perkenalan πππ , hanya saja kita tau dr teman" yang memanggil. “WIDA.” teriak seseorang dari jendela. Kelas dan aku duduk di belakang meja nya,
Bulan telah berlalu. Perasaanku mulai tak karuan pada WIDA. Aku jadi salah tingkah karena aku selalu memperhatikan dia. Aku rasa aku mulai menyukainya. Sejak saat itu sikapku berubah, maklumlah lagi kasmaran namanya, tapi aku tak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun bahwa aku menyukai WIDA. Aku rasa dia juga tak mengetahui perasaanku, aku tidak ingin ada seorang pun tahu tentang perasaanku apalagi WIDA. Aku bersikap padanya seolah-olah aku tak menyukainya, kita tetap bisa bercanda tanpa curiga apa apa.
4 bulan berlalu, aku mulai memperhatikannya sampai pada suatu hari aku tak melihatnya berada di bangkunya. Pada hari itu aku bertanya pada Arini sahabatnya. “WIDA nggak masuk kelas ya?” tanyaku. “WIDA terlambat mungkin.. maklum nyebrang laut dan nunggu angkut.”
Karena guru belum datang Aku pun pergi ke luar modus hanya ingin melihat wajahnya, . Saat aku mulai mau balik ke kelas, sekilas suara menyadarkanku. “ woy kalo dah masuk.. tinggal d kelas” aku terkejut sekali saat aku tengok itu sapaan wida.
Tanpa kusadari sekarang waktu terus melaju. Aku sangat mengagumi wida, tapi aku tak pernah mengungkapkan itu pada siapapun, aku hanya menulisnya di kertas di saat malam ku merindui nya. Saat semua orang telah habis pulang sekolah biasanya saya melatih ekstrakulikule. Aku berjalan menuju kelas dan ku panga tempat duduk nya. kurasakan saat itu dia ada bersamaku. Aku duduk di bangkunya tanganku tepat mengenai lacinya. Kurasa tanganku sedang menyentuh tumpukkan kertas perlahan kubuka. Sangat menyentuh sekali semua itu curhatan wida tentang aku. 'itu hayalku.
Ku tersadar dr hayal setelah seorang memanggil...
Sebelum aku pergi dr ruang kelas itu.. aku tinggalkan secercah coretan di laci itu.
“pasir merindukan ombak, tanah merindukan air, angin merindukan hujan, dan aku merindukanmu.” entah sampai atau tidak aku tak perduli.
( ..... Cerita kls 2 di pending. Next klas 3 we Sik.)
Hari ini hari terakhir kami menjadi siswa di SMA Muh msr, hari terakhirku melihat wida. Selesai acara pengambilan STTB, kulihat wajah wida saat itu sangat bahagia, aku pun ikut bahagia. Dia lontarkan senyum paling manis untukku. Aku dapat merasakan bahwa itu adalah senyum perpisahan kami.
Selesai acara semua siswa pulang kecuali aku. Aku berjalan di sekolah sambil melihat-lihat suasana yang ada untuk terakhir kalinya aku melihat wida. Aku sempat singgah di kelas lagi kelas 3 ipa dan duduk di bangkunya.. “aku mengagumi tanpa kata, ku membisu saat ingin mengungkapkannya, hatiku membeku, napasku berhenti, kadang jantungku berdebar. Terima kasih atas perhatian kecilmu, aku tau kau juga memandangku dari sisi positif, ya aku tahu itu. Terima kasih atas segalanya. Aku menunggumu bidadari .” aku seakan meneteskan air mata haru, “aku mencintaimu wida, meskipun tak sempatku ungkapkan.”
sedih sekali saat kulihat semua dalam keadaan sunyi sepi, namun berharap suatu saat kami dipertemukan kembali. Aku sangat bahagia bisa mengenalnya meskipun aku tak bisa memilikinya.
TAMAT.