Selasa, 03 Oktober 2023

nots

Pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah.

Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah.

Meski tak menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah.

Ibu menawarkan aku libur dari pada basah kuyup sampai sekolahan


Oh iya...Sebut saja aku Joe. Aku adalah siswa di salah satu SMA di masaran. Aku adalah siswa yang tak cukup terkenal di sekolah karena kemalasan ku masuk sekolah mungkin. Banyak orang yang menjauhiku, tapi aku tak perduli.. tetapi asalkan bukan untuk orang yang kusuka, bernama widayanti.

Hari ini aku sengaja berangkat lebih awal karena malas membuat PR, hal yang biasa bagiku. Hari ini semua pelajaran membosankan seperti biasanya. Dan setelah selesai sekolah, aku pulang ke rumah, tepat pada pukul 14.00 siang.

Nanti malam adalah malam minggu, malam yang sering disebut-sebut sebagai malam yang jahat untuk para jomblo seperti ku. Walaupun aku jomblo sebenarnya ada perempuan yang bisa memikat hatiku. dia bernama widayanti" Yach... Walau dia belum tentu punya rasa sama dengan aku. Kadang kala otak ini berhayal... Punya angan angan... punya mimpi... Rencanan nanti malam aku akan mengungkapkan perasaanku kepadanya. Aku dan wida berteman sejak kami kelas 2 SMA.

Sabtu depan saya dan temen temen ts mau mengadakan tadanur alam sekalian ngecamp di parang ijo.. " seandainya dia bisa aku ajak besok itu.., aku mengajak wida untuk pergi ngecamp bersama ku. 

Singkat cerita

Setelah sampai di tempat camp kita tanpa bicara apa pun, kami langsung berbaur. Ketika kami sedang mengobrol, seorang teman berbicara kepada wida. "Maaf dengan mba wida? Iya, saya sendiri mas. Maaf ada apa ya?"

Aku langsung izin ke tenda. Rencanaku ternyata berhasil, semoga wida senang dengan hadiahku kepadanya.

Setelah momen indah itu hampir selesai, aku langsung menghampiri wida dengan rasa was was g karuan. "Kamu suka kejutannya? Oh, ini kejutan dari kamu, Joe? Iya, Sayang, dari Joe Si pecundang, orang yang mencintaimu widayanti. 

Maksud kamu apa Joe? Aku, Joe pengagum mu malam minggu pukul 10 malam tanggal 31 Juli 2002 menembak widayanti, siswi SMA masaran yang lahir pada tanggal 7 Mei 1987. 

Aku Joe pengagum mu menyatakan bahwa aku menyukai, menyayangi dan mencintai widayanti. Maukah kamu menerima cintaku, wahai pujaan hatiku? (dengan muka merah tersipu malu di saksikan temen" ). Iya, Joe. Aku terima cintamu."

Saat itu, teman-teman ts ku bertepuk tangan, suara riuh pun kembali bergemuruh, suasana yang tidak bisa kulupakan. Aku sengaja menembaknya pada tanggal ini karena hari ini adalah hari ulang tapak suci ku. Acara itu selesai pukul 12 malam. Aku mengantar wida pulang tenda camp. Dan sejak saat itu kami berdua resmi berpacaran dan hubungan kami baik-baik saja sampai saat aku bangun tidur..

Setelah bangun tidur tidak baik" saja.. karena hanya mimpi belaka...









Kamis, 21 September 2023

kata


“Sangat menyebalkan sekali mungkin baginya, kenapa aku selalu senyum padanya sedangkan dia tak mengenal ku. Aneh, memang aneh!” Batin ku. Aku selalu melontarkan pandangan untuknya setiap saat bertemu, memandanginya tanpa jenuh, mungkin membingungankan sekali kelakuan ku bagi nya.


Ya, aku dia adalah  anak kelas  2, barusaja pembagian kelas selepas upacara. Saat pertama mengenalnya Ya saat pembagian kelas itu. Aku memberanikan diri untuk. Sok akrab dengan nya. Dia sempat menertawakanku saat aku lontarkan candaan.. karena aku orangnya suka bercanda.  
1 bulan sudah kami kenal, walau tanpa perkenalan 😂😂😂 , hanya saja kita tau dr teman" yang memanggil. “WIDA.” teriak seseorang dari jendela. Kelas dan aku duduk di belakang meja nya,

Bulan telah berlalu. Perasaanku mulai tak karuan pada WIDA. Aku jadi salah tingkah karena aku selalu memperhatikan dia. Aku rasa aku mulai menyukainya. Sejak saat itu sikapku berubah, maklumlah lagi kasmaran namanya, tapi aku tak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun bahwa aku menyukai WIDA. Aku rasa dia juga tak mengetahui perasaanku, aku tidak ingin ada seorang pun tahu tentang perasaanku apalagi WIDA. Aku bersikap padanya seolah-olah aku tak menyukainya, kita tetap bisa bercanda tanpa curiga apa apa.

4 bulan berlalu, aku mulai memperhatikannya sampai pada suatu hari aku tak melihatnya berada di bangkunya. Pada hari itu aku bertanya pada Arini sahabatnya. “WIDA nggak masuk kelas ya?” tanyaku. “WIDA terlambat mungkin.. maklum nyebrang laut dan nunggu angkut.”

Karena guru belum datang Aku pun pergi ke luar modus hanya ingin melihat wajahnya, . Saat aku mulai mau balik ke kelas, sekilas suara menyadarkanku. “ woy kalo dah masuk.. tinggal d kelas” aku terkejut sekali saat  aku tengok itu sapaan wida.

Tanpa kusadari sekarang waktu terus melaju. Aku sangat mengagumi wida, tapi aku tak pernah mengungkapkan itu pada siapapun, aku hanya menulisnya di kertas di saat malam ku merindui nya. Saat semua orang telah habis pulang sekolah biasanya saya melatih ekstrakulikule. Aku berjalan menuju kelas dan ku panga tempat duduk nya. kurasakan saat itu dia ada bersamaku. Aku duduk di bangkunya tanganku tepat mengenai lacinya. Kurasa tanganku sedang menyentuh tumpukkan kertas perlahan kubuka. Sangat menyentuh sekali semua itu curhatan wida tentang aku. 'itu hayalku.

Ku tersadar dr hayal setelah seorang memanggil...

Sebelum aku pergi dr ruang kelas itu.. aku tinggalkan secercah coretan di laci itu.
“pasir merindukan ombak, tanah merindukan air, angin merindukan hujan, dan aku merindukanmu.” entah sampai atau tidak aku tak perduli.
( ..... Cerita kls 2 di pending. Next klas 3 we Sik.)
Hari ini hari terakhir kami menjadi siswa di SMA Muh msr, hari terakhirku melihat wida. Selesai acara pengambilan STTB, kulihat wajah wida saat itu sangat bahagia, aku pun ikut bahagia. Dia lontarkan senyum paling manis untukku. Aku dapat merasakan bahwa itu adalah senyum perpisahan kami.

Selesai acara semua siswa pulang kecuali aku. Aku berjalan di sekolah sambil melihat-lihat suasana yang ada untuk terakhir kalinya aku melihat wida. Aku sempat singgah di kelas lagi kelas 3 ipa dan duduk di bangkunya.. “aku mengagumi tanpa kata, ku membisu saat ingin mengungkapkannya, hatiku membeku, napasku berhenti, kadang jantungku berdebar. Terima kasih atas perhatian kecilmu, aku tau kau juga memandangku dari sisi positif, ya aku tahu itu. Terima kasih atas segalanya. Aku menunggumu bidadari .” aku seakan  meneteskan air mata haru, “aku mencintaimu wida, meskipun tak sempatku ungkapkan.”

sedih sekali saat kulihat semua dalam keadaan sunyi sepi, namun berharap suatu saat kami dipertemukan kembali. Aku sangat bahagia bisa mengenalnya meskipun aku tak bisa memilikinya.

TAMAT.

Minggu, 10 September 2023

nots

Bel istirahat telah usai... joe berjalan menuju kelas.. sulis teman dekat joe sambil berjalan menepuk pundak joe.. " maaf jngan jadi sakit hatimu jon.. wida sudah punya cowok pilihannya, jangan terlalu banyak berharap"kata sulis lirih sambil berjalan menapaki tangga sekolah
mendengar kata itu... hati joe berdebar cepat.. kringat dingin berkucuran,sambil agak gemetar dan berusaha tenang joe jawab insyaalloh... maturnuwun infone"
setelah beberapa hari arini pun mengatakan hal serupa dengan sulis..
yah... seketika joe ber fikir dirinya harus sadar diri 
memang aku tak pantas dalam gumam joe
Dan Hari-hari joe di lalui dengan payah. Setiap langkahannya terasa berat. joe masih tidak dapat menerima hakikat cintanya itu telah pergi. Memang dia cinta,namun adakah wida merasai apa yang dirasainya? Apakah benar yang terucap di bibir temen temen selama ini ikhlas menasehati nya atau hanya mainan kata-kata. Hanya Tuhan saja yang tahu bisik joe dalam hatinya.. Aku sedih mengenangkan apa yang telah berlalu, 

Apa yang bermain di benakku kini terjawab sudah.  "Astagfirullahaladzim, Ya Allah Kau lindungilah hati hamba Mu ini, Kau lindungilah wida dengan pilihannya dan dari maksiat dan kejahatan syaitan agar mereka tidak silau di pentas kemaksiatan. bahagiakan dia

 joe  tertunduk dan menjauhkan penglihatannya karna joe tidak mau wida membencinya karena joe mengaguminya dan tak mau merusak hubungannya... joe selalu menjauh.. meski  joe sering mencuri pandang untuk nya.
joe  hanya komunikasi pada Pencipta agar mampu menenangkan hati joe. joe sendiri menguatkan hati dengan penuh penyerahan pada yang Maha Mengetahui, mengangkat kepalanya dan mengukir senyuman seperti tiada apa yang melukakan berlaku di hadapannya. Segalanya berjalan lancar, dia tidak mau teman-temannya mengesan luka yang terukir jauh di sudut hatinya.

joe melalui harinya dengan tabah dan kuat. Harapannya masih tinggi, bukan harapan untuk bersama karna dia punya prinsip mencintai tidak harus di cintai. Cuma satu harapan yang berkaitan dengan wida yang menyebabkan joe masih bernyawa hari ini. Satu harapan yang kuat. Tidak pernah seharipun dalam hari-hari yang berlalu dia melupakan wida.karna dia cinta pertama dan istimewa. Pasti ada bayangan wida berlalu di benaknya. dan itu menyakitkan karena beban rasa yang tak bisa di ungkapkan. Betapa dia berdoa meminta Allah menjauhkan hatinya dari wida namun terasa makin dekat. Betapa dia berdoa agar dia dapat melupakan wida namun ingatan itu semakin utuh. Tuhan, singkirkan dia dari hidupku jika dia benar bukan milikku. Namun, sedikit pun rasa itu tidak berganjak dari jiwanya. Pedih.

Arip, kepiye iki dah 6 bulan berlalu dia masih bertakhta di hatiku. Bukan juga aku selalu nampak dia, kadang-kadang nampak dia dengan adegan yang menyakitkan pula tu hati tapi rasa ni, rasa ni masih terlalu dalam untuk mengguminya. Aku coba untuk membenci tapi, tak dapat." keluh joe pada Arip. Tekanan perasaan di alaminya tidak mampu diselindungi lagi. "Sabarlah jho...., nanti pasti kau dapat lupakan dia juga, masih banyak yang lain ." Arip cuba menenangkan joe. "Tapi aku tak bisa.... Aku dah coba, aku takut, perasaan aku ini masih kuat untuk wida. aku g pingin orang lain merasakan  apa yang aku rasa, jikalau aku tak dapat lupakan wida dan jauhkan dia dari hati aku, " kata joe tidak ingin orang lain merasa sakit seperti apa yang dia rasai, lantas hidup sendiri adalah jawaban terbaik.

( qbersambung )
Buku harianku penuh dengan catatan tentang insan yang bernama wida. karena hanya itulah yang bisa aku lakukan agar aku tetap merasa dekat denganya dalam setiap tarikan nafas dalam do’aku, Aku hanya memohon kepada Tuhan suatu saat diberikan kesempatan untuk bisa masuk dalam kehidupanya, dan Aku sangat yakin jika Tuhanku adalah Maha pendengar do’a kalaupun toh tidak dikabulkan hari ini, mungkin besok atau lusa jika tidak, bisa jadi nanti di akhirat, sebait do’a yang selalu ku panjatkan…
Tuhan….
Terimakasih Engkau telah anugerahkan padaku perasaan ini terhadapnya
Walaupun tiada pernah Engkau bukakan pintu hatinya untuku
Aku sudah cukup bahagia untuk sekedar jadi pengagumnya
Kalaupun wida bukan jodohku di dunia ini
Hamba mohon empat puluh bidadari yang Engkau janjikan nanti di surga
Salah satunya adalah seperti dirinya

Sabtu, 09 September 2023

t

Sejatinya aku bukan penulis atau suka menulis...
namun keadaan yang memaksaku...Aku hanya ingin menulis. Entah kenapa, menurutku aku bisa menumpahkan segala kedukaanku atau kegundahanku... dengan tulisan. tidak setetes dirini memiliki darah sastrawan ataupun penulis.aku hanyalah remaja bodoh..aku, masih belasan tahun yang masih mencari jati diriku, mencari arti kebahagiaan sejati di dunia ini.

 ketika aku pertama kali mengenal dia. Namanya wida seorang anak keturunan keluarga yang baik...  Pertama kenal, ku pikir dia orangnya baik dan asyik. kita sering saling bercanda. Lama-kelamaan, karena seringnya kami bersama, akhirnya aku memiliki rasa lebih padanya. Saat itu, aku bahagia. Pertama kali aku merasakan jatuh cinta dan itu dengan dia, orang yang tidak pernah ku sangka akan masuk di dalam hidupku dan meninggalkan kenangan yang indah.

Tapi, itu dulu saat aku masih tidak terlalu mengerti tentang warna-warni dunia. Sekarang, satu tahun lebih setelah perpisahan sekolah itu, ternyata WIDA tidak ada di sampingku Atau di hadapku lago. paksaaan waktu untuk pergi setengah tahun yang lalu. Dan, ketika aku masih asyik menulis coretan"an  tentangnya, air mataku menetes. Aku tak sadar lagi, mengingat betapa dulu aku selalu membanggakan sosoknya.



Jumat, 08 September 2023

sakdermo ndongeng fiktif

Ribuan bintang terpecik diwajah langit bulan september. sang raja malam berdiri kokoh, ia menunduk malu kala hembusan angin berhilir mudik ke arah utara. 

Suara kendaraan mulai lenyap, nyanyian burung senja pun menyusul, sesekali terdengar cicitan unggas bersayap itu dari atas pohon sekedar rebutan tempat untuk terlelap, lalu senyap lagi.

Alam sudah terlewat kelam, entah sudah berapa kali kepalaku terarah pada jam dinding yang terpampang di atas pintu kamar, masih jam 02:16 Kuhela nafas pendek, waktu seakan berjalan jauh lebih lambat melawan detakan jantungku yang malah mempercepat. Kutengadahkan kepalaku menatap langit, sekelebat ada bayangan wajah yang tergambar di sana, aku terpejam. Kutatap langit sekali lagi, hanya bulan purnama yang tengah tersenyum getir ke arahku. Aku istighfar.

Taklama kemudian, seakan terdengar suara seseorang. Jon Pecundang! 

Aku tertunduk, Aku tau aku hanya berhalusinasi. Tapi tiba-tiba, kata-kata  temanku sekali lagi mengganggu pikiranku yang tadi sempat hilang. Kupejamkan mataku sekali lagi, berharap dapat melupakan semuanya. Tapi semua itu malah membias. seakan berontak di kepalaku, semakin keras berdenging. Suara gema yang hanya bisa kudengar sendiri.

Aku istighfar lagi. Tak sadar tanganku tergerak untuk mengusap dadaku yang terasa sesak. Aku terdiam, lama.

Mimpi!!”

 kata-kata itu terngiang di kepalaku. Iya, harusnya aku berpikir dua kali untuk menyukai mu. harusnya aku sadar diri siapa dirini... terlalu angkuh dan congkak.. jika aku menyukaimu..

aku harus menjauh darimu. aku takut malah mengecewakan kepercayaan mu, malah menafikkan ketulusanku, malah menhancurkan perasaanku. Mimpi besar jika wida melakukan hal yang sebaliknya terhadapku.

ah... entah lah

Aku menatap garis-garis nasib di telapak tangan kiriku, tampak nyata di bawah sinar purnama bahwa ada guratan kepedihan di tangan itu. Aku rindu menjadi orang yang tidak tau tentang kehidupan remaja, yang dibuat rumit oleh cinta pertama. Aku rindu menjadi makhluk polos yang selalu diberi harapan kebaikan , bukan diberi harapan cinta yang akhirnya hanya hanya tertuang dlm cerita fana. Aku rindu masa itu, aku rindu Tuhan..

terakhir ku menatap dia d rumahnya. saat kecelakaan kerja..

Waktu terus berlalu begitu saja, tak kutanggapi makian itu, tak kuhiraukan desas desus orang lain yang tidak tahu menahu tentang kehidupan pribadiku. Mungkin mereka juga lelah menjinjing kebencian, hingga amarah itu teredam dengan sebuah penjelasan dan kata maaf. Tapi kata-kata yang masih mengganjal saat ini adalah kata-kata, 

kamu pecundang jangan berharap"

 Mimpi!
Kata-kata itu tidak mudah kulupakan begitu saja, mungkin begitu kejam hinaan itu bagi orang lain... namun tidak dengan diri ini. orang lain bisa saja begitu rendah cacian itu. Tapi aku tidak... sadar diri itu penting utuk mencintai seseorang. aku tak lelah menggenggam perasaan ini.. biarkan waktu yang akan menyampaikannya...

Aku tindih rasa ini dengan berbagai ketakutan yang kuciptakan sendiri, yang dalam kenyataannya mungkin tidak ada. Atau apa saja yang membuat rasa ini mati perlahan, dalam benak ini pernah berkesimpulan " pokoknya  rasa ini harus pergi, agar aku tidak terusik oleh kekecewaan dan rasa kehilangan.

ku teringat bel tanda pulang berdering, di bawah langit mendung yang dingin, disaksikan gedung sekolah yang angkuh, seseorang melintas tepat di depan mataku. Udara bicara, gerimis menitis, tapi aku tak peduli, di kemuraman cakrawala yang terbuka. Aku terpaku sebentar menatap seseorang yang lebih tinggi dariku dengan rinci, matanya bergerak ke sudut, aku terhenyak. Ia berhenti melangkah, lalu tersenyum kecil ke arahku. Aku melongo, pasti ini imajinasi. Kenapa aku terus menerus berhalusinasi? Ini pasti karena jarak antara apa yang aku inginkan dengan realita sebenarnya saling bertolak belakang. Aku mendesah frustasi. Tapi tidak, ini nyata, dia tersenyum ke arahku, dan aku yakin ini bukan imajinasi. hadirmu selalu ku nanti.

Sebelum kubalas senyumannya, ia telah lebih dulu berlalu. Aku meremas ujung tali tas dengan gusar.


“gebetan lo tuh” ujar seseorang sambil menepuk pelan bahuku, aku tersentak, lalu menoleh. sulis tengah tersenyum lebar, namun kurasa terkesan sinis. Aku tersenyum miring.
“gue ngegebet Wida?” aku menaikan sebelah alis, lalu tertawa sumbang.

 “Mimpi!!!!!!!!!!!!!” ucapku sambil menelan ludah pahit. Ada kepedihan yang tak bisa kugambarkan usai mengucapkan kalimat itu.
“kenapa Mimpi?”
“karena Wida gak akan pernah ada rasa sama aku” aku menghela nafas pendek, kuangkat bibirku untuk membentuk senyum, walau yang kubisa hanya tersenyum getir. Berusaha sok tegar? Iya, bisa apa selain itu.

Arini pernah bilang gini, si wida sudah punya yang lain., pas gue tanya siapa , dia langsung diem. udahlah kita kan udah lama kenal sama kamu, kita bersahabat sejak kelas 2, masa gara-gara hal sepele ini kita saling menjauh..?” 

wiji mengerlingkan matanya, aku ternganga untuk beberapa saat.
“Wida suka sama kamu? Lelucon! Lo boong kan?” Kataku seolah mengintimidasinya, dia mengerutkan keningnya.
“lo gak percaya sama aku? aku pernah dengar kalo si wida pernah ngomong gitu, wis..., tanpa dikurang atau ditambah kata-katanya” Ucapan wiji  bernada sedikit kesal.menghiburku

 Tanpa kusadar, senyumku mengembang, bunga yang ada di dalam hatiku yang tadinya layu kini bermekaran, mataku pasti berbinar sekarang. subhanallah..! Ini seperti aku kembali lagi menggali harapan yang sudah terkubur jauh. 

wiji menghadiahi satu pukulan kecil di bahuku.“mulai sekarang, jangan merendah lagi, ya? Jangan galau mulu!” aku nyengir.

“si wida pasti udah tau kan aku suka sama dia?” tanyaku ragu, wiji mengangguk mantap. 

Kabar ini memberi harapan lebih untukku, tapi aku tidak bisa menyangkal bahwa aku masih takut dengan berbagai macam hal. sulis dan arini pernah berucap sebaliknya. Aku takut jika aku lari terlalu jauh, hanya lelah yang aku dapatkan. Perjuangan yang Sia-sia, Pupus, Pengabaian, Kecewa, Kehilangan, Amarah, Dendam. Hah.. Aku muak dengan semua itu.

Embusan angin siang ini menampar wajahku kala itu, ia juga membuat puncak pohon dan daun-daun berkibar hebat hingga ada beberapa daun yang memilih menyerah untuk tetap tinggal di atas dahan. Daun itu turun perlahan-lahan, lalu terlontar jauh, jauh ke arah selatan.


“pulang gak?” ucapan seseorang membuyarkan lamunanku, aku menoleh, dan mendapati  Arif tengah berdiri mematung sambil menunggu jawabanku. Aku langsung mengangguk.
“la yang lain mana?” tanyaku celingak-celinguk, berusaha mencari keberadaan sahabatku yang lain.
“udah balik, semua” jawab Arip apa adanya, aku mengangguk paham, lalu mulai melangkahkan kaki ke arah jalan. “aku tau kamu lagi mikirin soal wida tentang ucapan wiji, weslah..jangan di pikirin lah, positif thinking aja! Siapa tau wiji cuma salah denger” desis arif hati-hati, aku langsung mendongak. Tiba-tiba rasa sakit dengan buas menjalari ruang hatiku, kupegang dadaku yang terasa sesak. Detik berikutnya aku hanya mengangguk, tak ada yang bisa aku ucapkan saat ini.

Angin menhantam kulitku dengan kasar, lagi dan lagi. Menghela nafas panjang, kuarahkan pandangan ke utara jalan depan sekolah , rutinitas yang setiap hari aku lakukan selain di kelas.. untuk melihat wajah yang tak bisa berhenti aku pikirkan. wida ada! Dia berjalan di jalan menuju angkot. saat ini Jantungku berdegu


bersambung

kesel sik nulis
















Kamis, 07 September 2023

n


cerita ini fiktif

kalau ada kesamaan nama dan kisah mohon maaf ya....


pagi ini.Matahari mulai merangkak naik. pertandingan akan segera di mulai.. Namun sorak-sorai penonton masih menggema di gor arena. Semua sibuk menyoraki dan mendukung kontingen / tim silat yang sedang bertanding. Aku berdiri menyandarkan badanku pada tiang penyangga di dekat pintu masuk gor arena. Mengingat soseorang yang selama ini mengusik jiwaku. Entah mengapa tiap kali aku melihatnya hatiku berdebar. Lututku bahkan terasa lemas saat dia berada di dekatku.

hari ini final... kejuaraan

Kulihat temen" bercengkrama dengan orang" yang mensuportnya.. meski hasilnya gak cukup bagus. 

sembari setrecing dengan kaki pincang karna cidera di penyisihan. aku selalu terpikir oleh nya

dia yang sederhana Tapi aku tetap kagum dan memperhatikan setiap gerak-geriknya.meski aku baru mengenal nya. Mengapa sekarang aku merasakan perasaan seperti ini. Padahal belum tentu dia bisa menerima kehadiran saya. namun aku pernah berharap aku dapat suport dari nya.. layak nya temen" ku semua..

hahaha miski itu hanya hayalan semata..

waktu berlalu.. aktifitas di sekolah kembali.. melaju...

dan selalu aku meluangkan waktu untuk bisa ketemu.. walau dia tak menganggapku ada mungkin..


Lamban laun Teman-temanku mulai tau aku menyukainya. Mereka seringkali mengejekku ketika dia lewat. Aku pun sering mengikuti kemana pun dia pergi. Ketika dia ke kantin, ke perpustakaan, kemanapun aku selalu ingin berada di dekatnya. Aku juga sangat sering menatapnya dengan tatapan kagum. Mungkin karena sikapku inilah yang membuatnya takut tak nyaman. Aku jadi seperti seorang penguntit.
semoga dia tidak  menjauhiku. Aku kan bukan virus yang menyebarkan penyakit. Aku hanya ingin dia melihatku dan menyadari keberadaanku. Apakah ini salah. Pikiranku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak mampu kujawab.


Senin, 28 Agustus 2023

Malam





Kesunyian malam ini  
Inginku mengadu pada rob ku
Ku ingin bertemu dengan mu insan berparas ayu
Ku ingin berdiskusi tentang dirimu
Yang begitu asing nan jauh  
Menceritakan tentang rasa yang fana
     
Disini.. 
Di malam yang sunyi ini  
Dengan tak tahu malunya diriku meminta rob ku
Untuk bertemu dirimu
Ku berharap belas kasihan dari sang pemilik rasa cinta  
Berharap rasaku bukan sekadar hawa nafsu semata    
Dengan yakinnya hatiku 
Menyebut satu nama  
Bersama debaran-debaran yang tak terkira  Mendekap taabih yang sedari tadi ku putar Aku mencintaimu lillahita'alaa    
Di malam yang indah ini  
Bersama semilir angin dingin ini
Di atas hamparan sajadah ini
Berbalut koas lusuh mengurai air mata  
Ku hanya mampu peluk kau melaui do'a 








.....=============/=/////===========










Wanita yang sederhana
hati dan hidupku telah terisi sejak aku bertemu denganmu. Kamu mengisi diriku dengan kebahagiaan dan membuatku bersyukur untuk semua hal besar maupun kecil dalam hidup ku, dan membuat aku percaya bahwa aku butuh hadirmu. 
cinta ku akan bertahan selamanya.

Indah terasa hidup ini
dengan hadirmu kamu membawa hatiku bersamamu. selama kamu masih bisa aku temui, aku tidak perlu takut karena aku tahu hatiku nyaman bersamamu

Dan aku penuh bersyukur
bertemu denganmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku. Aku merasa beruntung meski hanya mengenalmu. Aku menaruh rasa dalam diamku. Karna aku hanya insan terbuang


Aku percaya 
Cinta terbaik dapat membangkitkan jiwa dan membuat ku meraih lebih banyak, yang menyalakan gairah di hati dan membawa kedamaian dalam pikiran ku. dan itulah yang telah tuhan  berikan kepadaku. Rasa ngin memiliki..
Namun hati pun menepis jangan berharap lebih dan tau diri. Terimakasih tuhan atas hadirnya.. dia pembangkit jiwa yang terkoyak kepedihan cacian yg di landa
ijinkan aku tetap mengagumimu... miski aku bukan siapa siapa mu
Itulah yang kuharapkan untukmu selamanya.


Senin, 05 Juni 2023


kuhias aksaraku dengan sinar
layaknya sang purnama
agar ia mampu menarik hatimu: 
saat langit terpandang
namun....
barulah kusadari
pada hari ini, kugantungkan aksaraku: di langit siang
terang purnamapun tampak bersinar 
 terlahap mentari


...........

Kulihat dunia dengan caraku sendiri

mengenal tiap sudut yang tlah kujejaki

Begitu pula aku mengagumimu

Ku tak peduli tanggapan orang lain bahkan dirimu

Ku tulis bait bait rasa ini

berharap kelak ada rasa dan kenangan

tuk dikenang lagi

Walaupun tak juga tertemui
walau tiap deret sudah kuturuti
tiap bagian sudah kumasuki
dan, tiap lorong kutelusuri

Ku tak peduli walau 


akhirnya, aku tersesat
tersesat dalam hati, perasaan, dan pikiranku sendiri
entah di mana lagi jalan keluar
dari kekosongan ini

mungkin, tanya ini tak akan terjawab cepat
namun, suatu saat nanti akan tertemui
entah detik ini
atau kelak
ketika tlah tiba di “tanah indah”

tak terhitung beban yang tlah kupikul
terlalu banyak nasib tlah mengalahkanku
kini, saatnya aku menggugatnya
memenangkan perseteruan ini
tak lagi mau untuk diam

aku berdiri di sini untuk menghadapinya
bukan untuk bersembunyi dan menepi

dua tangan ini yakin
jiwa ini tak ragu
langkahku tak lagi kaku
masalah kecil itu tlah jadi kekuatanku
yakin semua bisa kuhadapi!
untukmu, untuk kita, untuk yang katanya “masa depan”
dan, langkah yang akan ternukil dalam kisah yang indah

Walau hanya sebuah kisah dalam catatan



hadirku

Maaf..
Kenali Aku Dalam satu Kisah 
Pahami Aku Dalam suatu Cerita
Smangati Aku Dalam adegan Drama 
Kendalikan Aku Dalam satu Masa

Akan Tapi......
Jangan Pernah engkau Benci  & Jauhi diri ini
 Karena Sifat atau karakter ku yang Tak Sempurna
 Jikalau Hadir Ku Membawa Luka 
 Anggap lah Aku tak pernah ada

Tapi,,,
         Jikalau Hadirku Bisa Membuat Mu Bahagia 
Kenanglah Aku Selamanya
   Walau Perpisahan pasti Datang 
Namun Pertemuan Menjadi Satu Kenangan yg Terindah
Tpi Jika Suatu Hari ku tak sempat sampaikan kata
Kan ku haraap mau membaca dengan Keiklasan yg Sempurna 

Darimu aku Belajarlah Menghargai n Menjaga Perasaan 

.........

Aku pernah berhayal ingin menjadi bintang
karena begitu mengaguminya. 
meskipun mungkin aku hanya sebagai bintang yang redup. 
Setidaknya mereka melihatku sambil menengadahkan kepala. 
Setidaknya sinar redup ku bisa mengundang mereka untuk menatap ke langit. 
Tapi aku lupa, bintang begitu tinggi dan jauh 
Aku lupa bintang ada di langit kelam
Ternyata bintang ga se mengagumkan itu, 
Orang-orang memandangnya beberapa waktu , lalu kembali menundukkan kepala kemudian berpaling. 
Sedangkan bintang tetap setia menyinari dari atas kemudian harus rela hilang di telan pagi. 

Tapi ini bukan sekedar tentang bintang, 
Ini tentang aku si pengagum nya

qolbu




Masa Muda
 - Kita punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.

Masa Bekerja
 - Kita punya uang dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.

Masa Tua 
- Kita punya uang dan  waktu, tetapi tidak punya kekuatan lagi.

Manfaatkanlah hidup yang masih ada untuk memuliakan.

Dan hiduplah dengan sebaik-baiknya selagi kita masih bernafas.

Jangan terlena hanya untuk urusan dunia yang fana.

Pikirkan hidup yang lebih bermakna dan berguna untuk diri sendiri maupun orang lain.

Ada yang berusaha tetap tersenyum, dan terlihat baik-baik saja, meski ujian hidupnya begitu besar menimpa.

Begitu juga ia tetap tenang dan tak merasa bangga meski kebahagiaan hidupnya begitu banyak ia terima.

Maka salut, kepada orang yang ketika mendapat kesusahan dia mampu bersabar menyembunyikannya

Dan ketika bahagia dia pun tetap rendah hati tak mempublikasikannya

Karena dia tahu bahwa banyak hati yang harus di jaga, karena dia paham bahwa tidak semua orang seberuntung seperti dirinya.

Sebab itulah mengapa tidak semua kebahagiaan harus kita publikasikan, dan tidak pula semua kesedihan harus kita keluhkan.

Karena yang demikian dapat melatih diri untuk lebih ikhlas,menjaga perasaan orang lain.
tetap semangat selalu bersyukur dan bahagi

Selasa, 14 Februari 2023

.n.



Entahlah kian hari kian merana 
Kian melaju deras diatas rakit
Yang terhempas terombang-ambing di lautan 
Jiwa yang kosong
Terbawa arus badai kencang
Yang mendecak kian melamabungkan asa 
Sepi yang berlanjut
Menambah kesan kasmaran 
Di antara insan yang merana di buatnya
Api yang bergejolak
Menimbun keinginan arang yang menyimpan rindu
Sebelum ia menjadi abu 
Hujan yang jatuh
Meninggalkan jejak pelangi di cakrawala 
Membuat warna indah cemburu di balutnya 
Biru haru tetap kalbu
Meski keingin tahuan ini tabu 
Seandai putik telah tiba apa daya 
Rasa telah terpedaya .


..



Perasaan yang dulu terasa 
Kepekaan rasa sering menjelma
Tak bisa membuatmu membalas dengan rela 
Bahkan sebuah mimpipun pun hadir seakan terpaksa 
Dan itu semakin menambah luka 

Di saat aku berhenti mengejar sesuatu yang tak terkejar
Di kala aku sembunyikan diri dalam rindu yang tercemar  
Kau campuri hati ini dengan resah tak berdasar 
Meski kau tak pernah sadar
Hingga membenamkan arti sakit dan terkapar.. 

Perjalanan itu masih panjang 
Jika arah tuju menunjuk pada sebuah rentang 
Namun untuk apa arti berjuang 
Ketika yang tertinggal dalam benak hanya hilang.. 

Hingga akhirnya menyadarkan ku tentang kamu 
Yang pernah ku inginkan dalam setiap rindu 
Namun takkan pernah bisa tergapai oleh mau.. 

Dan inilah saatnya aku pergi menjauh darimu
Meninggalkan maaf tak terucap pilu 
Menjadikannya pelarian dari segala ratap kekecewaan ku..

Teruntuk kamu
Pemilik segala rindu namun tak terjangkau oleh mau..