Kamis, 06 Mei 2021

doa

DOA
Petikan doa seirama dengan denting jam

Merenda serat-serat hidup yang suram
Tertuang pada gelapnya suasana malam


Inilah duniaku

 akar dari lelakon kejam

Kupandangi tasbih; ku mainkan sejenak
Barangkali, tasbih itu enggan beranak-pinak
Lalu aku tersenyum sembari memutar otak
Kembali melafadzkan doa yang terdengar serak

Tak terasa, air mata ikut melafadzkan doa
Melandai dan menginjak helaian mukena
Lalu, malam ikut berkata sedemikian rupa:
“duniamu terlalu sengsara, bagimu anak muda

Mencintai permaisuri yang ia tak pernah mengerti