Kalau pun jujur tak bisa mengobati rasa ini
Ketika aku pendam semakin bergejolak
Sesungguhnya
Yang ku inginkan hanyalah senyummu
Dan..
Yang ku nantikan hanyalah tawamu
Ku rindu saat saat bersamamu
Mengisi ruang waktu yang tak menentu
Seandainya kau mengerti
Karena hadirmu begitu berarti
Ku mohon tetaplah temani
Raga dan hati yang telah kau miliki walau hanya sekedar hadir dalam mimpi
Adakah jiwa yang lebih tabah
Dari hujan bulan januari
Yang Merahasiakan rintik rindunya
Kepada tanaman yang berbunga
Adakah jiwa yang lebih bijak
Dari hujan d penghujung kemarau
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Ku coba lebih arif
Dari hujan Januari
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Disekap akar pohon bunga itu
Hingga pada akhirnya kau pun mengerti
Rasa jiwa yang mengagumimu