Kau adalah harapan
kau adalah impian
yang tak sanggup kukatakan
seandainya kau tahu
apa yang kurasakan setiap malam
seandainya kau tahu
bagaimana perasaanku
saat kau lewat di depanku
Namun sayang
terlalu rapat kupendam perasaan ini
Kau tak akan mungkin tahu
Aku takut mengucap satu kata
yang selama ini aku rasakan
Aku hanya mampu berpuisi
mengadu pada rembulan
di kejauhan
juga pada bantal
tempat kusandarkan kepalaku
Kau terlalu istimewa bagiku
hingga perasaanku berkata
kau tak mungkin kugapai
Hanya doa
disertai lelehan air mata
berharap Allah
menolong hamba
dari derita cinta
yang tak bisa
diungkapkan
dengan
kata-kata
===========///=======//=====
Bulan perlahan menengah,
Seakan mengajak bertadah,
Menghadap Sang Pemberi Anugrah,
Sungguh, Hati ini Resah.
Sementara Aku disini,
Masih berbaur bersama Mimpi,
Tersentak, terbangun di keheningan dinihari,
Seketika berpikir, mengapa Kau tak disini ?
Percikan air basuhi muka dan kepala,
Bentangkan Sajadah tenangkan Jiwa,
Disana, Aku ceritakan semua yang kupunya,
Kamu, senyuman, dan sekeping Asa,
Yang tak bertuan dan tak tau arah.
Kepada Sang Khalik,
Penguasa Bumi dan Langit,
Kudoakan Dirimu disetiap Detik,
Hingga Air Mata jatuh menitik,
Basahi mulut yang kian menukik.
Malam semakin Hening,
Harapan kian menyingsing,
Entah itu ada atau malah berpaling