Selasa, 14 Februari 2023

.n.



Entahlah kian hari kian merana 
Kian melaju deras diatas rakit
Yang terhempas terombang-ambing di lautan 
Jiwa yang kosong
Terbawa arus badai kencang
Yang mendecak kian melamabungkan asa 
Sepi yang berlanjut
Menambah kesan kasmaran 
Di antara insan yang merana di buatnya
Api yang bergejolak
Menimbun keinginan arang yang menyimpan rindu
Sebelum ia menjadi abu 
Hujan yang jatuh
Meninggalkan jejak pelangi di cakrawala 
Membuat warna indah cemburu di balutnya 
Biru haru tetap kalbu
Meski keingin tahuan ini tabu 
Seandai putik telah tiba apa daya 
Rasa telah terpedaya .


..



Perasaan yang dulu terasa 
Kepekaan rasa sering menjelma
Tak bisa membuatmu membalas dengan rela 
Bahkan sebuah mimpipun pun hadir seakan terpaksa 
Dan itu semakin menambah luka 

Di saat aku berhenti mengejar sesuatu yang tak terkejar
Di kala aku sembunyikan diri dalam rindu yang tercemar  
Kau campuri hati ini dengan resah tak berdasar 
Meski kau tak pernah sadar
Hingga membenamkan arti sakit dan terkapar.. 

Perjalanan itu masih panjang 
Jika arah tuju menunjuk pada sebuah rentang 
Namun untuk apa arti berjuang 
Ketika yang tertinggal dalam benak hanya hilang.. 

Hingga akhirnya menyadarkan ku tentang kamu 
Yang pernah ku inginkan dalam setiap rindu 
Namun takkan pernah bisa tergapai oleh mau.. 

Dan inilah saatnya aku pergi menjauh darimu
Meninggalkan maaf tak terucap pilu 
Menjadikannya pelarian dari segala ratap kekecewaan ku..

Teruntuk kamu
Pemilik segala rindu namun tak terjangkau oleh mau..